`MATERI DASAR
PADEPOKAN CAKRA LATIFAH
SABUK KUNING
PENDAHULUAN
PADEPOKAN Seni pernafasan cakra latifah merupakan sebuah PADEPOKAN yang mempelajari tentang pengembangan energy dasar yang terdapat pada tubuh manusia, dengan cara-cara yang Ilmiah, alamiah dan ilahiah yaitu dengan pernafasan dan meditasi, ilmu ini tidak menggunakan khodam pembantu untuk memberi energy tambahan yang nantinya dapat dimanfaatkan, akan tetapi energy yang digunakan merupakan energy tubuh yang dikombinasikan dengan energy elemen dan kekuatan kosmos/Ilahiah.
PADEPOKAN Seni pernafasan cakra latifah merupakan sebuah PADEPOKAN yang mempelajari tentang pengembangan energy dasar yang terdapat pada tubuh manusia, dengan cara-cara yang Ilmiah, alamiah dan ilahiah yaitu dengan pernafasan dan meditasi, ilmu ini tidak menggunakan khodam pembantu untuk memberi energy tambahan yang nantinya dapat dimanfaatkan, akan tetapi energy yang digunakan merupakan energy tubuh yang dikombinasikan dengan energy elemen dan kekuatan kosmos/Ilahiah.
Untuk dapat mempelajari ilmu ini maka diperlukan fikiran netral,
artinya mau membuka diri dengan seluas luasnya dan menerima serta mempersiapkan
diri untuk segala pengertian yang akan dipelajari dalam PADEPOKAN ini.
Keyakinan, keihlasan dan kesungguhan dalam mempelajari setiap materi yang ada
merupakan tunas keberhasilan yang harus dipertahankan, jika dalam diri kita
kurang yakin atau ragu serta selalu membandingkan bahkan melakukan penghinaan
terhadap keilmuan ini dengan yang lain, maka yang terjadi akan timbul penolakan
intern yang akibatnya menghambat keilmuan ini untuk dapat meresap dengan
sempurna dan kegagalan adalah akhir dari perjalanannya. Kami sarankan bagi
seluruh anggota yang mempelajari keilmuan ini hendaklah menata fikiran dan hati
untuk mempersiapkan diri menerima dan mempelajari ilmu ini.
Ilmu ini tidak hanya berhenti pada ilmu tenaga dalam dan kebatinan
saja, akan tetapi mengupas lebih dalam tentang sebuah rahasia yang terdapat
pada diri kita, baik secara jasmani maupun ruhani, ilmu ini merupakan kombinasi
ilmu pernafasan tenaga delam, ilmu asma dan ilmu
Thoriqoh, merupakan ilmu menata fisik dan menata hati, perpaduan antara amal
dunia dan akhirat. Adapaun para guru yang menurunkan ilmu ini terdiri dari dua
aliran, yang pertama dari Bapak Busjairi (Guru Besar Seni Pernafasan Budi Suci
Melati, Kudus), mempelajari tentang pernafasan bela diri tenaga dalam,
sedangkan yang kedua dari Bapak Muhamad Abu Mansyur (Guru besar/Mursyid
Thoriqoh Annaqsabandiyah qodiriyah, Pemimpin jamiah toriqoh diistana merdeka
Jakarta (jamiah toriqoh presiden SBY, Anggota MUI )) dari beliau mengajarkan
Ilmu Thoriqoh (qodiriyah). Dari kedua sumber tersebut kemudian kami gabungkan
dan hasilnya adalah seperti yang kita pelajari saat ini.
A.
SEJARAH SINGKAT PADEPOKAN
Semula kegiatan ini mempunyai wadah yang
bernama Perguruan Seni Bela Diri
Pernafasan Wali Songo didirikan pada tanggal 7 Juli 2007, merupakan sebuah perguruan bela diri yang
dikembangkan di PonPes Darul Falah (Amtsilati) di Bangsri, Jepara.
Hingga pada tanggal 20 maret 2011, perguruan seni bela diri wali songo memisahkan diri
dengan nama dan kedudukan baru, tepat
dimana bulan posisi terdekat dengan bumi yang sering disebut SUPERMOON, kurang
lebih jam 1 dini hari dimana embun dini hari berjatuhan, kami memproklamirkan
berdirinya PADEPOKAN baru bernama “PADEPOKAN CAKRA LATIFAH” dan
diresmikan pada tanggal 21 April 2011 dengan Akta Notaris No : 48/21/04/2011,
dengan kantor secretariat : Ds. Banjar Agung (Klumsari),
Rt 03, Rw 05, kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jateng.
B.
VISI
DAN MISI PADEPOKAN
Visi: dimasa sekarang dan yang akan datang, dapat mencetak kader-kader
bangsa, yang dapat diandalkan sebagai generasi yang tangguh, berilmu, berakal,
beradab, berbudaya, beragama dan dapat berguna bagi sesama hidup.
Misi:
a.
Menjadi
wahana pengembangan ilmu beladiri dan pernafasan
serta sumber daya manusia yang unggul dan professional.
b.
Menjadi
pendorong dinamika kehidupan melalui seni bela diri pernafasan tenaga dalam dan
olah kebatinan, dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat jasmani dan rohani.
c.
Menjadi
wahana pengembangan profesi diri, agar dapat lebih berguna bagi diri pribadi
dan orang lain dan mampu menjadi bagian dari pengayom dalam masyarakat melalui
seni bela diri pernafasan.
C.
TRI
DHARMA PADEPOKAN
a.
Dharma
bhakti kepada Tuhan
b.
Dharma
bhakti kepada Negara
c.
Dharma
bhakti kepada sesama hidup
D.
PRASETYA
PADEPOKAN
Diucapkan oleh wakil anggota dan
ditirukan oleh seluruh anggota saat akan dimulai proses Bai’atan (kenaikan
tingkat):
(1)
Selalu
menjunjung tinggi martabat kami sebagai anggota Padepokan Cakra Latifah
(2)
Selalu
Berpegang Teguh kepada kebenaran dan keadilan, dalam keadaan apapun.
(3)
Selalu
menjaga nama baik, serta menjunjung tinggi nama Padepokan Cakra Latifah
(4)
Selalu
berusaha membantu Padepokan, dalam melaksanakan Tri dharma Padepokan.
(5)
Selalu
berusaha mengabdikan ilmu dan seni beladiri, demi kepentingan masyarakat,
bangsa, agama, dan Negara Republik Indonesia, yang berasaskan pancasila dengan
cara yang sebaik-baiknya.
E.
KEORGANISASIAN
Keorganisasian dalam Padepokan Cakra
Latifah terdiri dari:
a.
Pengurus
Organisasi
1)
Ketua
2)
Sekretaris
3)
Bendahara
4)
Seksi
b.
Dewan
Guru
1.
Guru
Besa
2.
Guru
Madya
3.
Guru
Muda
4.
Majlis
Sabuk Hitam
5.
Pelatih
(Sabuk Hitam)
6.
Pembantu
Pelatih (Sabuk Coklat)
F.
LAMBANG
PADEPOKAN
1)
Logo
2)
ARTI
LAMBANG
a.
Lambang
PADEPOKAN berbentuk kayon diapit dengan kelopak bunga
berkelopak 6 dan 14, yang di dalamnya terdapat 1 bintang yang bersinar, simpul
cakra dengan 4 elemen warna, buku, dan 3 rantai, semuanya disangga dengan 2
pita hitam, dan dibawah terdapat pita bertulis Cakra Latifah.
b.
Kayon
sebagai lambing tiga darma yang harus dilaksanakan oleh anggota PADEPOKAN.
c.
Kelopak
bunga berkelopak 6 dan 14, 6 sebagai lambang rukun iman dan 14 adalah lambang 7
simpul cakra dan 7 simpul latifah.
d.
Bintang
sebagai lambang tuhan.
e.
Garis
sinar, sebagai lambang nur ilahi (kosmos) sebagai sumber energy latifah.
f.
7
kelopak bunga dan lingkaran tengah terdapat perempatan, melambangkan cakra yang
dapat menyerap energy 4 elemen sebagai sumber kekuatan tubuh fisik.
g.
Kitab
merupakan pedoman manusia beragama yaitu islam yang selalu berpegang pada
Al-Qur’an, hadis, ijma’, qiyas dan adat.
h.
Pita
hitam penyangga sebagai lambang kekuatan dan keteguhan.
i.
Pita
dasar, artinya semua hal yang diterangkan diatas disatukan dan di kunci dalam Padepokan
Cakra Latifah.
j.
Warna
biru artinya cinta kasih, warna kuning keagungan, hitam kekuatan, putih
kesucian, dan merah keberanian dan warna warni cakra merupakan pancaran sinar
cakra.
G.
KEWAJIBAN
ANGGOTA
a.
Membaca
amalan sehari semalam 1X seumur hidup (sesuai tingkatannya)
b.
Menjauhi
kemungkaran seperti : zina, membunuh, berbohong, memfitnah, mabuk merusak pagar
ayu, dll
c.
Menghormati
guru dan kakak tingkat
d.
Rajin
berlatih dan mengembangkan ilmu sesuai apa yang dipelajari dengan
sungguh-sungguh.
e.
Sabar
dan berusaha mengendalikan hawa nafsu
f.
Welas
asih terhadap sesama hidup dan Suka menolong yang kesukaran
H.
AKIBAT
PELANGGARAN
Jika seorang anggota yang telah masuk
sebagai anggota dan di bai’at kemudian dengan sengaja melanggar, meremehkan,
meninggalkan dan menghina Padepokan/ yang membina Padepokan Cakra Latifah maka
dalam waktu dekat akan:
a.
Keilmuan
(Kekuatan) akan semakin menipis.
b.
Mendapatkan
hukuman/ karma dari Allah berupa macam-macam balak (sengkala) atau gangguan
kesialan yang terus menerus.
I.
PENGERTIAN DASAR
Seni pernafasan cakra latifah merupakan sebuah PADEPOKAN seni
pernafasan tenaga dalam dan olah kebatinan, yang mempelajari tentang
pengembangan energy yang berada pada cakra dan latifah, PADEPOKAN ini dinamakan
cakra latifah dikarenakan tenaga atau energy yang digunakan menggunakan
kekuatan yang tersimpan dalam cakra dan latifah dengan suplai energy dari
energy Ilahiyah atau Kosmos dan energy Elemen (api, air, Udara dan Tanah).
Energy yang tersimpan dalam tubuh dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan seperti tenaga dalam, pengobatan, proteksi (perlindungan), kanuragan
dan berbagai macam ilmu kebatinan yang semua menggunakan energy dasar manusia,
tanpa menggunakan bantuan khodam atau jin yang selalu membawa efek dibelakang.
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa, terdapat dua sumber
energy yang menjadi sumber kekuatan manusia, yaitu energy kosmos/ ilahiyah dan
energy elemen, jika manusia mengalami
kekurangan energy tersebut maka akan mengalami dehidrasi energy yang akibatnya
tubuh jasmani maupun rohani menjadi lemah, seperti contoh yang mungkin tidak
kita sadari, saat menjelang malam kondisi kita melemah dan harus istirahat,
oleh sebab itu kita menjadi mengantuk dan tidur adalah solusinya, pernahkah
kita bertanya..?, mengapa kita mengantuk pada saat malam atau lelah, padahan
kita baru saja makan malam, mengapa demikian…? Jawabannya adalah energy Kosmos
atau ilahiyah yang terdapat pada ruhaniyah kita menipis, sehingga ruhani
melemah dan mempengaruhi fisik, dan yang terjadi kita merasa ngantuk dan harus
tidur, karena dengan tidur secara otomatis simpul latifah menyerap eneregi
ilahiyah hingga penuh sehingga pada pagi hari kita dapat bangun dengan segar,
tapi bila tidur kita tidak nyenyak maka energy ilahiyah tidak dapat terserap
dengan sempurna dan akibatnya setelah bangun pagi badan kita tidak nyaman,
kepala pusing, badan pegal dan lain sebagainya.
Begitu juga kalau kita mengalami dehidrasi atau penipisan energy
elemen, yang terjadi tubuh kita mengalami drop dan lemah, untuk mengatasinya
kita harus makan, dengan makan kita secara otomatis akan menyerap energy
elemen, makanan yang kita makan pada dasarnya menyimpan energy elemen alam,
sehingga dengan makan maka tubuh kita akan kembali segar. Contoh kecil yang
tidak kita sadari tersebut setiap hari terjadi pada diri kita, jasmani dan
ruhani kita akan sehat apabila kebutuhan energy pada keduanya terpenuhi dan
akan lemah apabila tidak terpenuhi.
Seni Pernafasan Cakra latifah, merupakan sebuah PADEPOKAN
pernafasan yang mempelajari bagaimana kita dapat memperoleh energy tambahan,
sehingga tidak hanya energy yang dapat memenuhi kebutuhan Ruhani dan jasmani
saja, akan tetapi lebih dari itu, energy yang tersimpan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, tentunya yang berhubungan dengan tenaga dalam dan olah
kebatinan seperti yang telah disinggung diatas.
J.
PENGERTIAN
TEKNIS
Menjelaskan tentang sesuatu hal kadang diperlukan sebuah istilah
agar siple dan mudah difahami dan dimengerti oleh pembaca, akan tetapi
terkadang istilah tersebut belum dimengerti oleh pembaca, sehingga pembaca
merasa bingung karena belum mengerti apa yang dimaksud, untuk mengantisipasi
tersebut maka akan kami paparkan beberapa pengertian tersebut untuk membantu
pembaca memahami.
1.
SUGESTI
: Yaitu membayangkan sesuatu dengan maksud untuk memperjelas tujuan.
Sugesti
merupakan jembatan dari aliran tenaga yang ada pada diri kita untuk membentuk
sebuah obyek tertntu sehingga apa yang kita maksud dapat terwujud, misalnya
untuk mengalirkan energy Ilahiyah kita harus membayangkan energy tersebut turun
dari angkasa, menembus ubun-ubun lalu mengalir kepada cakra/latifah yang ada
ditubuh kita, dengan sugesti demikian akan menuntun turunnya energy ilahiyah
sebenarnya (bukan sugesti) benar-benar mengalir dan tersimpan di cakra/latifah
yang ada pada tubuh kita, jika kita tidak menggunakan sugesti dalam mengalirkan
energy tersebut, maka yang terjadi energy tidak dapat mengalir merambat kedalam
tubuh kita, begitu juga dengan maksud lain.
2.
KONSENTRASI
: adalah memusatkan fikiran pada satu tujuan/maksud.
Konsentrasi ada 2 yaitu konsentrasi dada (mengencangkan
otot dada berfungsi untuk mengimpun energi tenaga dalam) dan konsentrasi
fikiran (memusatkan tujuan pada obyek)
3. ENERGI : adalah sebuah kekuatan yang berasal dari suatu sumber
tertentu, misalnya, energy listrik, adalah kekuatan yang bersumber dari
pengalir listrik yaitu dinamo atau
kumparan, dan lain lain. Sedangkan energi magnetis atau tenaga dalam adalah energi yang berasal
dari tubuh yang disebabkan oleh aktivitas putaran cakra, sedangkan energi
karomah adalah energi yang disebabkan karena aktivitas putaran latifah.
4.
ELEMEN
ALAM/ANASIR: adalah sebuah kekuatan yang tersimpan
pada komponen terjadinya alam, yaitu terdiri dari elemen Api, Air, Udara dan
tanah. Masing-masing elemen mempunyai kelebihan dan kekurangan, mereka saling
melengkapi dan saling mengisi.
5.
KOSMOS/ILAHIYAH:
adalah sebuah energy yang berasal dari Tuhan yang maha esa, kekuatannya tiada
batas.
salah satu fungsi energy kosmos/ atau ilahiyah yang sering kita ketahui yaitu,
pergerakan alam semesta, seluruh gugusan planet, dimana semua bergerak
bertauwaf pada masing-masing sumbu, misalnya bumi selalu berputar dan
mengilingi matahari, begitu juga planet lain dalam galaksi bima sakti yang
berputar/ tauwaf mengelilingi matahari, galaksi bima sakti dan galaksi lainya
bergerak mengitari bintang vega, sedang bintang vega bergerak mengelilingi Ars,
dan Ars mengelilingi Alloh SWT, semuanya dapat bergerak karena sebuah kekuatan
energy yang berasal dari tuhan, sehingga tetap diporosnya masing-masing tanpa
ada yang bersinggungan dan bertabrakan.
6.
MEDITASI
: adalah proses menenangkan diri (fisik, fikiran dan batin) sampai pada titik hening, dengan cara rilek atau duduk santai,
tenang dan damai dengan memperhatikan aliran nafas atau mantra.
7.
CAKRA
: Adalah simpul-simpul energy/tenaga dalam yang berada pada tubuh manusia,
cakra berbentuk seperti lingkaran (Cakram) hampir mirip kepingan CD, cakra
selalu berputar, karena mempunyai peranan penting dalam mengatur system kinerja
tubuh mulai dari metabolisme sampai perkembangan otak, Jika Cakra berhenti
berputar sama artinya manusia akan mati, jika mengendur maka terjadi ketidak
beresan pada bagian/tempat cakra tersebut berada, putaran cakra mempunyai dua
efek yaitu gelombang, yang sering disebut prana/ tenaga dalam dan Sinar yang
sering disebut dengan Aura. Didalam tubuh kita terdapat 7 cakra utama
yaitu :
Berikut ini adalah uraian mengenai 7 cakra
utama :
1.
Cakra Dasar (terletak di tulang ekor): Cakra
ini berpengaruh terhadap sifat-sifat emosional seseorang seperti jiwa yang
tertekan, tergesa-gesa, dan perhatian pada dunia fisik secara berlebihan. Cakra
ini sangat berpengaruh terhadap munculnya aura warna merah.
2.
Cakra Solar Pleksus (terletak di bawah pusar):
Ia adalah pusat energi yang berpengaruh terhadap munculnya aura warna kuning,
yaitu yang menunjukan sifat-sifat egoistic, ambisi, dan berkait erat dengan
tingkat stress yang tinggi.
3.
Cakra Sakral (terletak di atas pusar/ulu hati):
Disinilah pusat kreatifitas fisik seperti menunjukan sifat ketertarikan pada
penampilan diri sendiri maupun orang lain. Orang ini suka berdandan dan menjadi
pusat perhatian. Cakra ini memancarkan aura berwarna orange.
4.
Cakra Jantung (terletak di tengah dada urut
jantung): Sifat-sifat lemah lembut, rasa empati dan kasih sayang muncul dari
cakra ini, dengan memancarkan aura warna hijau.
5.
Cakra Tenggorokan (terletak di leher): Warna
biru adalah warna aura yang dipancarkan oleh cakra ini yang erat kaitannya
dengan keilmuan, dan rasionalitas. Keinginan mencari hakikat dan makna hidup.
6.
Cakra Mata Ketiga (terletak di kening): Cakra
ini menghasilkan aura warna nila dimana ia berpengaruh pada munculnya intuisi
dan spiritualitas dan tertarik pada hal-hal gaib.
7.
Cakra Mahkota (terletak di ubun-ubun): Warna ungu
yang dihasilkan oleh cakra ini menunjukkan intensitas spiritualitas yang
tinggi. Perhatian terhadap hal-hal yang bersifat duniawi sangat rendah, namun
tertarik kepada meditasi, tafakur, berdzikir, menyendiri, dan mencari hubungan
dengan Tuhan.
Ketujuh cakra
di atas terkait erat dengan beberapa kelenjar hormon yang ada di tubuh.
Contohnya, pada cakra mahkota ternyata ada kelenjar Pineal yang mengatur sadar
tidaknya seseorang. Kelenjar ini menghasilkan hormone melatonin yang bisa
mengakibatkan rasa tenang, mengantuk dan akhirnya tertidur.
Contoh lain
adalah cakra solar pleksus. Pada cakra ini ada 2 kelenjar endokrin yaitu
adrenal dan pancreas. Kelenjar adrenal menghasilkan hormone adrenalin atau
epinefrin sedangkan kelenjar pancreas menghasilkan insulin. Seseorang yang
mengalami stress akan memicu keluarnya hormon epinefrin, sehingga orang itu
akan gemetaran, keluar keringat dingin atau menjadi marah.
8.
PRANA/MAGNETISME
: adalah sebuah gelombang yang keluar dari tubuh manusia akibat berputarnya
cakra, gelombang prana dapat dipertinggi dengan cara disuplai dari energy alam
(Elemen), gelombang prana yang besar dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
misalnya tenaga dalam, perlindungan dan pengobatan, semua manusia mempunyai
gelombang prana tanpa terkecuali, hanya saja kapasitas atau besar kecinya
gelombang setiap manusia berbeda, jalan sebagai pintu masuk dan keluarnya
gelombang prana melalui telapak tangan (Cakra minor).
9.
AURA
: Adalah pancaran sinar yang keluar dari tubuh yang disebabkan berputarnya
cakra,
10.
LATIFAH
: Adalah simpul-simpul energy yang terdapat pada Ruhaniah manusia, sama dengan
cakra, simpul latifah mengeluarkan dua efek yaitu berupa gelombang, disebut
gelombang karomah atau ebergi batin, dan sinar yang disebut dengan Nur (semacam
sinar tapi lebih halus), latifah dalam ruhani manusia ada 7 macam dan terletak
dalam dan berkaitan dengan tubuh fisik, latifah juga sebagai pintu energy batin
yang berpengaruh pada kejiwaan seseorang, menurut ilmu toriqoh latifah merupakan
pintu batin yang dapat terpengaruh dengan hawa negatif (nafsu/syaitoniah) dan
positif (Hidayah), untuk menghancurkan hawa negatif yang melekat pada latifah,
diperlukan berupa tafakur atau membersihkan dengan meminta ampun pada Alloh dan
memuji dan memuliakan namaNYA, dengan cara-cara yang telah ditentukan (cara
toriqoh yang diajarkan oleh para musyid), adapun letak latifah adalah sebagai
berikut :
1) Latifatul
Qalby letaknya berada dua jari di bawah susu kiri, di sinilah letak
sifat-sifat kemusyrikan, kekafiran, ketahyulan, dan sifat-sifat iblis.
Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan
terisi Iman, Islam, Ihsan, dan Ma’rifat.
2) Latifatur-Roh
letaknya berada dua jari di bawah susu kanan, disinilah letak sifat binatang
jinak (bahimiyah) yaitu sifat-sifat menuruti hawa nafsu. Jika latifah
ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan membuang
sifat-sifat tersebut di atas sehingga hidupnya tidak menuruti kehendak hawa
nafsu yang selalu mengajak kepada kejahatan namun selalu berada di dalam
ketaatan kepada Allah SWT.
3) Latifatus-Sirri
letaknya berada dua jari di atas susu kiri, disinilah letak sifat binatang buas
(syabiyah) yaitu sifat dhalim, pemarah, pendendam. Jika latifah ini selalu
disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi sifat kasih sayang dan
ramah tamah.
4)
Latifatul-Khafi letaknya berada dua jari di atas susu kanan, disinilah
letak sifat-sifat pendengki, khianat (sifat syaithaniah). Jika latifah ini
selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi sifat syukur
dan sabar.
5) Latifatul-Akhfa
letaknya berada di tengah-tengah dada, disinilah letak sifat-sifat
rabbaniyah, yaitu sifat-sifat riya’, sombong, membanggakan diri, memamerkan
kebaikan diri (takabur, ujub, sum-a). Jika latifah ini selalu disucikan dengan
memperbanyak istighfar maka akan terisi sifat-sifat ikhlas, khusyu’, dan
tawadhu’.
6)
Latifatun-Nafsu Natiqo letaknya berada antara dua kening, disinilah
letak “nafsu amarah” yaitu nafsu yang selalu mendorong kepada kejahatan. Jika
latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi
sifat tentram dan pikiran tenang.
7) Latifatul-Kullu
Jasad yang mengendarai seluruh tubuh jasmani, disinilah letaknya sifat jahil
(bodoh) dan ghaflah (malas beribadah). Jika latifah ini selalu disucikan
dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi ilmu dan amal.
Untuk lebih
jelas, gambar latifah adalah sebagai berikut :
11.
NUR
: Merupakan pancaran cahaya ilahiah yang keluar dari simpul latifah
12.
KAROMAH
: Merupakan Gelombang yang memancar dari simpul latifah
K.
CARA-CARA TEKNIS TINGKAT DASAR (SABUK PUTIH)
1.
TAHAP
LATIAN JURUS DASAR SABUK PUTIH
a.
PELEMASAN
Sebelum
Dimulai Pemanasan, Agar Otot Dan Tulang Lebih Siap Dan Tidak Kaku, Makan
Diadakan Pelemasan Dengan Cara Meregangkan Dan Melemaskan Anggota Tubuh
Tertentu.
b.
PEMANASAN
yaitu gerakan gerakan yang berguna untuk melemaskan atau
melenturkan anggota tubuh, agar lebih siap untuk beraktivitas, hal ini untuk
mengindari efek kecelakaan yang berakibat fatal dalam latihan.
c.
PERNAFASAN;
yaitu proses pengambilan energi dari 4 elemen (Api, Udara, Air, dan
tanah), untuk disimpan kedalam tubuh sebagai kekuatan tenaga dalam pribadi.
Melakukan sebuah pernafasan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu:
- Pemusatan
fikiran kepada elemen yang akan ditarik
- Konsentrasikan
fikiran pada elemen yang masuk kedalam dada (melalui telapak tangan) dan
menyebar keseluruh tubuh serta mengalir kecakra penerima, tersimpan dengan
baik dan tahap selanjutnya konsentrasikan fikiran pada pembuangan energi
kotor tubuh (juga melalui telapak tangan).
- Sikap dan
posisi tubuh harus dengan kuda-kuda sejajar, dan mengikuti gerakan
pernafasan dengan mengencangkan otot dada.
- Cara
bernafas saat menarik dengan menyempitkan lubang hidung, adapun hitungan
selama menarik adalah 8 hitungan (denyut jantung), kemudian menahannya
didada selama 4 hitungan, lalu mengeluarkan nafas dari mulut selama 8
hitungan, dan kosong (tanpa nafas) 2 hitungan. Hitungan dapat meningkat
sesuai dengan tingkatan sabuknya.
Dalam perguruan seni bela diri
pernafasan wali songo, terdapat 4 cara pernafasan untuk menarik 4 elemen alam
tersebut yaitu:
1)
Menarik
elemen Api
a)
Kuda-kuda
sejajar
b)
Tangan
menjulur kedepan (rata-rata air)
c)
Pandangan
mata sejajar dengan ujung jari
d)
Tarik
nafas 8 hitungan lewat hidung dengan disempitkan, bersamaan dengan tarikan
tangan (jari terbuka rapat) menuju ke samping perut/ kepinggang, tangan
mengepal, (Saat menarik nafas bayangkan seluruh sinar matahari tersedot kedalam
tubuh, bayangkan matahari tampak hitam seperti arang mati).
e)
Simpan
nafas di dada 4 hitungan, (bayangkan sinar matahari yang masuk tadi tersimpan
di dada, lalu menyebar keseluruh tubuh, dan sinar kuning kecil tapi kuat,
mengalir ke cakra ulu hati, dan tersimpan disana)
f)
Kaluarkan
nafas 8 hitungan melalui mulut, iringi gerakan tangan mendorong keposisi semula
,(bayangkan semua kotoran dalam tubuh yang berupa; penyakit pada tubuh fisik,
stress, fikiran buruk, iri hati, dengki, sombong, takabur, angkuh, congkak, dan
lain sebagainya, terkuras keluar dan menggumpal menjadi sinar hitam mengalir
keluar melalui telapak tangan.
g)
Kosongkan
nafas 2 hitungan jantung, mulailah memusatkan fikiran kepada elemen yang akan
ditarik, dan ulangi kegiatan tersebut minimal 3-5 kali.
2)
Menarik
elemen Udara.
a) Kuda-kuda sejajar
b) Tangan direntangkan kesamping (rata-rata air)
c) Pandangan mata lurus kedepan fokuskan pada satu titik.
d) Tarik nafas 8 hitungan lewat hidung dengan disempitkan, iringi
dengan gerakan tangan menyilang di depan dada (mengepal), (Saat menarik nafas
bayangkan seluruh udara yang berada di permukaan dan didalam bumi tersedot
kedalam tubuh, bayangkan jagad ini hampa, tidak ada udara karena tertatik
kedalam tubuh anda semua).
e) Simpan nafas di dada 4 hitungan, (bayangkan gumpalan udara masuk
tersimpan didada, lalu menyebar keseluruh tubuh, dan bersinar hijau kecil tapi
kuat, mengalir ke cakra jantung, dan tersimpan disana)
f) Kaluarkan nafas 8 hitungan melalui mulut, iringi dengan gerakan
tangan mendorong kuat keluar kembali keposisi semula, (bayangkan semua kotoran
dalam tubuh yang berupa; penyakit pada tubuh fisik, stress, fikiran buruk, iri
hati, dengki, sombong, takabur, angkuh, congkak, dan lain sebagainya, terkuras
keluar dan menggumpal menjadi sinar hitam mengalir keluar melalui telapak
tangan.
g) Kosongkan nafas 2 hitungan jantung, mulailah memusatkan fikiran
kepada elemen yang akan ditarik, dan ulangi kegiatan tersebut minimal 3-5 kali.
3)
Menarik
Elemen Air
a) Kuda-kuda sejajar, menghadap kesamping kiri
b) Tangan kanan julurkan kedepan (rata-rata air)
c) Pandangan mata lurus kedepan fokuskan pada satu titik (ujung jari).
d) Tarik nafas 8 hitungan lewat hidung dengan disempitkan, iringi
dengan tarikan tangan menuju kesamping perut/ pinggang, (Saat menarik nafas
bayangkan seluruh Air yang berada di permukaan dan didalam bumi tersedot
kedalam tubuh, bayangkan jagad ini kering, tidak ada Air setetespun karena
tertatik kedalam tubuh anda semua).
e) Simpan nafas didada 4 hitungan, (bayangkan gumpalan udara masuk
tersimpan didada, lalu menyebar keseluruh tubuh, dan bersinar jingga (biru
keputihan) kecil tapi kuat, mengalir ke cakra pusar, dan tersimpan disana)
f) Balikkan badan, Kaluarkan nafas 8 hitungan melalui mulut, iringi
dengan gerakan tangan kiri mendorong kearah depan rata-rata air, (bayangkan
semua kotoran dalam tubuh yang berupa; penyakit pada tubuh fisik, stress,
fikiran buruk, iri hati, dengki, sombong, takabur, angkuh, congkak, dan lain
sebagainya, terkuras keluar dan menggumpal menjadi sinar hitam mengalir keluar
melalui telapak tangan.
g) Kosongkan nafas 2 hitungan jantung, mulailah memusatkan fikiran
kepada elemen yang akan ditarik, dan ulangi kegiatan tersebut minimal 3-5 kali.
4)
Menarik
Elemen Tanah
a) Kuda-kuda sejajar
b) Tangan lurus kebawah (depan kemaluan)
c) Pandangan mata lurus kebawah fokuskan pada satu titik (ujung jari).
d) Tarik nafas 8 hitungan lewat hidung dengan disempitkan, iringi
dengan gerakan tangan menuju kesamping telinga (terbuka seperti takbirotul
ikhrom), (Saat menarik nafas bayangkan seluruh tanah, debu, pohon dan semua yang
berada di permukaan dan didalam bumi tersedot kedalam tubuh, bayangkan jagad
ini hilang, tidak adatanah dan kehidupan karena tertatik kedalam tubuh anda
semua).
e) Simpan nafas di dada 4 hitungan, (bayangkan gumpalan udara masuk
tersimpan di dada, lalu menyebar keseluruh tubuh, dan bersinar Merah kecil tapi
kuat, mengalir ke cakra tulang belakang, dan tersimpan disana)
f) Kaluarkan nafas 8 hitungan melalui mulut, iringi dengan gerakan
tangan mendorong kuat kebawah kembali keposisi semula, (bayangkan semua kotoran
dalam tubuh yang berupa; penyakit pada tubuh fisik, stress, fikiran buruk, iri
hati, dengki, sombong, takabur, angkuh, congkak, dan lain sebagainya, terkuras
keluar dan menggumpal menjadi sinar hitam mengalir keluar melalui telapak
tangan.
g) Kosongkan nafas 2 hitungan jantung, mulailah memusatkan fikiran
kepada elemen yang akan ditarik, dan ulangi kegiatan tersebut minimal 3-5 kali.
d.
JURUS
DASAR
Jurus dasar pada perguruan seni bela
diri pernafasan wali songo, merupakan sebuah gerakan berirama, dengan disertai
nafas, yang digunakan untuk pertahanan dan penyerangan maupun penyembuhan
dengan menggunakan tenaga dalam. Adapun jurus dasar pada perguruan ini ada 10
jurus yaitu:
1)
Jurus
Tusuk, Fungsi
menusuk perut lawan, gerakan: kaki kiri maju, tangan menusuk lawan, nafas
keluar.
2)
Jurus
tendet, Fungsi
mengunci lawan, gerakan : kaki kanan maju, tangan mengunci, nafas keluar.
3)
Jurus
Jeblak, fungsi
mendorong dada lawan, gerakan: Kaki kanan maju, tangan mendorong, nafas keluar.
4)
Jurus
tarik, fungsi
menarik lawan, gerakan: kaki kiri maju, tangan menarik, nafas masuk.
5)
Jurus
lempar, fungsi
melempar lawan, gerakan: kaki kiri maju, tangan kanan dari bahu kiri mengibas
ke samping telinga kanan, pandangan mengikuti tangan, nafas masuk.
6)
Jurus
jegal, fungsi
menjegal kaki lawan, gerakan: kaki kanan maju, tangan kiri, dari bahu kanan
mengibas ke samping paha kiri (pandangan mengikuti tangan), nafas keluar.
7)
Jurus
giles, fungsi
melintir tangan lawan, gerakan: kaki kiri maju, tangan kiri melintir dari
pundak kanan ditarik putar menuju dada, pandangan mata mengikuti dari belakan
menuju depan lurus, nafas masuk.
8)
Jurus
potong, fungsi
memotong tangan lawan, gerakan: kaki kanan maju, tangan kiri dari samping
pinggang, di angkat sejajar dengan tulang iga, lalu dorong kedepan serong antara
bawah dan atas, nafas keluar.
9)
Jurus
colok, fungsi
mencolok mata lawan, gerakan: kaki kanan maju, posisi tangan kiri mencolok mata
lawan, nafas keluar.
10)
Jurus
buwang, fungsi
membuang senjata lawan, gerakan: kaki kiri maju, tangan kanan diletakkan
didepan kemaluan, lalu buang keatas disamping bawah telinga kanan, pandangan
mengikuti dari bawah ke atas, nafas masuk.
Untuk mendapatkan jurus yang kuat,
diperlukan sugesti dan keyakinan
serta kekuatan energi yang kuat pula, oleh sebab itu latihan rutin sangat diperlukan
untuk menjaga kestabilan kekuatan yang dimiliki, semakin sering melatih diri
maka jurus akan semakin tajaam, begitu pula sebaliknya, semakin malas untuk
berlatih maka jurus akan semakin tumpul, apalagi keyakinan terhadap ilmu ini
hanya setengah-setengah atau hanya mencoba-coba atau bahkan menyepelekan, sudah
barang tentu kekuatan yang dimiliki akan kosong dan hampa.
Jurus dasar
digunakan untuk semua sabuk, akan tetapi untuk sabuk hijau, biru, dan coklat
terdapat penggabungan jurus dasar tersebut yaitu: hijau ; jurus ganda, biru;
jurus rangkaian, dan coklat adalah jurus perisai yaitu gabungan jurus dasar
dengan karate. Semua materi tersebut harus dikuasai sesuai tingkat sabuk
masing-masing, tentunya dengat kecepatan dan ketepatan gerak dan sugestinya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.