Ruwatan merupakan sebuah cara untuk melepaskan diri dari
kesialan atau penghalang atau gangguan Bala’ yang
meliputi manusia, yang disebabkan dari beberapa hal yaitu :
A. Sebab alamiyah (Takdir tuhan),
yaitu sebuah kesialan atau gangguan hidup yang disebabkan karena sebab alami
bawaan lahir , sering disebut Sukerta seperti :
- Ontang-Anting, yaitu anak tunggal laki-laki atau perempuan
- Uger-Uger Lawang, yaitu dua orang anak yang kedua-duanya laki-laki dengan catatan tidak anak yang meninggal
- Sendhang Kapit Pancuran, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu laki-laki sedang anak yang ke 2 perempuan
- Pancuran Kapit Sendhang, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu perempuan sedang anak yang ke 2 laki-laki
- Anak Bungkus, yaitu anak yang ketika lahirnya masih terbungkus oleh selaput pembungkus bayi ( placenta )
- Anak Kembar, yaitu dua orang kembar putra atau kembar putri atau kembar "dampit" yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan ( yang lahir pada saat bersamaan )
- Kembang Sepasang, yaitu sepasang bunga yaitu dua orang anak yang kedua-duanya perempuan
- Kendhana-Kendhini, yaitu dua orang anak sekandung terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
- Saramba, yaitu 4 orang anak yang semuanya laki-laki
- Srimpi, yaitu 4 orang anak yang semuanya perempuan
- Mancalaputra atau Pandawa, yaitu 5 orang anakyang semuanya laki-laki
- Mancalaputri, yaitu 5 orang anak yang semuanya perempuan
- Pipilan, yaitu 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki
- Padangan, yaitu 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 1 orang anak perempuan
- Julung Pujud, yaitu anak yang lahir saat matahari terbenam
- Julung Wangi, yaitu anak yang lahir bersamaan dengan terbitnya matahari
- Julung Sungsang, yaitu anak yang lahir tepat jam 12 siang
- Tiba Ungker, yaitu anak yang lahir, kemudian meninggal
- Jempina, yaitu anak yang baru berumur 7 bulan dalam kandungan sudah lahir
- Tiba Sampir, yaitu anak yang lahir berkalung usus
- Margana, yaitu anak yang lahir dalam perjalanan
- Wahana, yaitu anak yang lahir dihalaman atau pekarangan rumah
- Siwah atau Salewah, yaitu anak yang dilahirkan dengan memiliki kulit dua macem warna, misalnya hitam dan putih
- Bule, yaitu anak yang dilahirkan berkulit dan berambut putih " bule "
- Kresna, yaitu anak yang dilahirkan memiliki kulit hitam
- Walika, yaitu anak yang dilahirkan berwujud bajang atau kerdil
- Wungkuk, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung bengkok
- Dengkak, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung menonjol, seperti punggung onta
- Wujil, yaitu anak yang lahir dengan badan cebol atau pendek
- Lawang Menga, yaitu anak yang dilahirkan bersamaan keluarnya " Candikala " yaitu ketika warna langit merah kekuning-kuningan
- Dan lain lain
B.
Sebab kelalaian Manusia
Dalam
menjalani kehidupan manusia membawa sifat Serakah, salah dan lupa, sehingga tanpa
disadari bahwa sifat tersebut membawa dampak yang tidak baik, yang pada akhirnya akan menimbulkan kesialan, sengkala atau sial atau bala' dapat timbul karena beberapa hal, yaitu :
- karma buruk/ imbas dari dosa masa lalu
- Gangguan mahluk halus (secara sengaja
- doa buruk orang lain atau gangguan secara sengaja (santet) dari orang lain, serta sumpah serapah orang lain,
- Mempunyai maksud buruk, fikiran negatif dan egois tinggi serta pemarah juga menjadi penyebab timbulnya sengkala
1. Kebo kemali (sulit dapat jodoh jika dapat akan cepat lepas)
2. Bahu
laweyan (jika menikah, pasangan atau anak anda meninggal atau gagal ditengah jalan)
3. Jlomprong (sepanjang hidup terus menerus
dirundung sakit yang tidak jelas penyebabnya)
4. Cluwak bodas (dengan pasangan selalu
bentrok susah menuju keharmonisan)
5. Sambit (hidup selalu susah/gagal / susah bayar hutang)
6. Cekal kendit (karir macet, jabatan tak pernah
naik, selalu dijegal kawan kerja/ diintimidasi)
7. Gotro Pati (rejeki seret, kerja siang malam
tak ada hasil, pekerjaan tak menentu)
8. Kantong bolong (sebesar apapun hasil yang
didapat selalu habis, boros, tidak dapat ngumpul)
9. Gendring bumi (tanah yang ditempati wingit, angker/keramat, sulit dijual atau dibuat usaha)
10. Ruwing (sial terus menerus karena pernah menyakiti
orang tua)
11. Rerewo bodes (sering ingkar janji, hidup
sering apes)
12. Bandor sari (hidup sial karena
dikutuk/disumpah ibu)
13. Jeblak (hidup sial karena dikutuk/disumpah
ayah)
14. Cengis (selalu difitnah orang dimana tempat selalu tidak nyaman tinggal atau kerja)
15. Gabuk (sudah tahunan menikah belum punya
anak)
16. Cluring (hidup sial, usaha gagal, sering
sakit pula alias sial multidimensi)
17. Branjang sunu (sial karena makan makanan
haram atau makan milik orang lain)
18. Srigunting (selalu ditolak dalam urusan
asmara, cintanya benturan dan bertepuk sebelah tangan)
19. Blunuk glontar (hidup sengsara karena menolak
cinta seseorang dengan cara kurang baik)
20. Blorong (tidak betah kerja, selalu
pindah-pindah karena berbagai masalah)
21. Pantek jangkar (jiwa labil karena salah/belum siap belajar ilmu)
22. Gombak gimbal (sial karena bagian tubuh ada
yang diubah misalnya operasi plastik dll)
23. Jebluk (sering mengalami kecelakaan di perjalanan dan area kerja)
24. Borong cokro (sial karena ingkar nadzar
misalnya pada makam keramat)
25. Surengkala (dimana-mana dimusuhi orang)
26. Cleret timbal (kesialan karena hukum karma
akibat perbuatan dimasa lalu)
27. Gendrung bedes (sial karena sering berbuat
maksiat)
28. Blongkang suji (sial karena membunuh orang)
29. Birowo (sial karena disabda orang sakti)
semua ciri gangguan yang menerpa kita tersebut kadang tidak kita sadari, sehingga membesar dan menyebabkan kesialan yang membuat kehidupan kita semakin terpuruk, oleh sebab itu kita memerlukan pembersihan diri dengan cara :
- memohon ampunan sang kuasa Alloh SWT. dari dosa kita
- membersihkan diri dari sengkala (sial/ bala') yang mempengaruhi kita, dengan cara diruwat/ dicabut(ritual ruwatan oleh spiritualis dibidang ruwat).
- berbenah diri dari segi batin, fikir dan perbuatan dari perbuatan negatif.
melaksanakan prosesi ruwatan tidaklah gampang, harus tau dengan pasti secara aura maupun gelombang tubuh pasien atau lokasi yang mengandung sengkala (sial atau bala') tersebut, sehingga dalam penganggkatannya dapat tuntas.
selain itu peruwat atau spiritualis yang melaksanakan ritual ruwatan sebaiknya seorang dalang yang mempunyai keturunan dalang ruwat, sehingga nasab keilmuan dari dalang songgo buwono (sunan kali jaga) tetap mengalir dan karomah ilmu ruwatan akan mengena dan bekerja dengan baik.
semoga tulisan ini dapat menambah wawasan kita tentang apa yang terjadi disekitar dan diri kita, sehingga untuk berbenah dapat lebih awal, dan meraih keberuntunganpun menjadi lebih cepat.
KAMI SIAP MEMBANTU ANDA UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI PENGARUH SENGKALA AGAR ANDA DAPAT HIDUP LEBIH NYAMAN DAN SUKSES DIMASA DEPAN, SEMOGA TUHAN MERIDLOI
salam sukses, amin...
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.